Kepada Engkau Yang Sedang Gelisah
Wahai hati yang sedang gelisah,
apakah yang sedang kau gelisahkan?
Bila engkau belum tahu pasti apa yang menggelisahkan mu,
bagaimana mungkin engkau bisa merasa gelisah?
Sebetulnya, apakah yang sedang kau gelisahkan?
…
Ketahuilah bahwa penderitaan yang paling menyiksa mu,
adalah penderitaan yang tidak pernah datang,
tetapi yang kau ijinkan tumbuh
dalam kekhawatiran- kekhawatiran mu.
Bila kekurangan yang kau rasakan,
mengalahkan nilai dari keberuntungan
yang telah ada pada mu,
maka kegelisahan itu adalah candu bagi pikiran mu.
Kegelisahan yang mencandui mu itu berawal
dari serat-serat sarang laba-laba
dalam angan-angan mu,
yang kemudian kau ijinkan menguat, menajam,
dan mengiris permukaan hati mu yang peka.
Kegelisahan mu akan memotong dan melubangi hati mu,
yang kemudian mengalirkan kecerdasan
dan ketahanan hati mu
ke parit-parit penyia-nyiaan sari kehidupan.
Maka selamatkanlah kecerdasan mu.
lindungilah kecemerlangan hati dan pikiran mu.
dan menangkanlah sari-sari kehidupan dalam diri mu.
Karena sebetulnya,
bila engkau mengerti
kegelisahan adalah mabuknya orang
yang sedang berada di depan penawaran-penawaran besar
bagi kemungkinan- kemungkinan
yang bisa ia capai sebagai pribadi yang mandiri.
Siapa kah di antara mu yang tidak akan tegang
dan gelisah menantikan terbukanya tabir penutup
hadiah besar bagi mu,
untuk sikap, pikiran, dan tindakan mu yang mulia?
Bila yang kau nantikan adalah hadiah
bagi pemuliaan diri mu,
maka itu sama sekali bukanlah kegelisahan
yang mengerdilkan,
tetapi tarian kegembiraan hati mu.
Bila engkau belum memuliakan diri mu sendiri,
maka kegelisahan mu adalah ronta dari keinginan hati mu
untuk membayar penundaan dan pengabaian
dari yang seharusnya sudah kau lakukan.
Engkau adalah jiwa yang dilahirkan mulia,
maka semua kegelisahan mu
adalah upaya hati mu untuk mengembalikan kemuliaan
yang telah menjadi bakat kelahiran mu.
Maka bertindaklah.
Janganlah engkau membatasi kebaikan
yang akan kau lakukan
hanya karena kemungkinan kegagalan,
karena dengannya
kau seperti berupaya membatalkan
sifat Tuhan mu Yang Maha Melindungi,
bagi kerugian mu sendiri.
Itu sebabnya
kau diperintahkan untuk membaca semua tanda,
baik tanda yang akan memuliakan mu,
yang akan menggagalkan mu, dan tanda bagi mu
untuk mencoba lagi dengan lebih berpikir.
Engkau hanya boleh membatasi yang akan kau lakukan
bila ia belum jujur, tidak adil, dan tidak memuliakan.
Janganlah jadikan kemungkinan kecewa mu
sebagai penghambat kerja mu.
Ketahuilah bahwa kegelisahan dalam penundaan
karena rasa takut akan kekecewaan –
adalah perasaan yang lebih buruk
daripada kekecewaan yang sebenarnya.
Kegelisahan mu lebih menyiksa
daripada kekecewaan mu.
Alam menciptakan mu kuat, ... kuat sekali,
tetapi
alam tidak menciptakan mu cukup kuat
untuk secara sekaligus menggembalakan
penyesalan-penyesal an masa lalu mu,
menyelesaikan tugas-tugas mu hari ini,
dan membesarkan kekhawatiran- kekhawatiran mu
di masa depan.
Itu sebabnya alam memberi mu kecerdasan
untuk mendahulukan yang seharusnya kau dahulukan,
dan meninggalkan yang seharusnya kau tinggalkan.
Hanya dengannya engkau akan disebut bijak,
karena kebijakan adalah kecerdasan
dalam mengutamakan yang baik.
Engkau berhak untuk bergembira.
Engkau berwenang untuk merajut kegembiraan mu
menjadi permadani kebahagiaan mu.
Janganlah kau gunakan kegelisahan yang maya itu
untuk menggantikan hak nyata mu
untuk berbahagia.
Janganlah engkau membatalkan yang mungkin bagi mu
dengan kegemaran mu mendahulukan kekhawatiran
tentang yang hanya akan terjadi
bila kau menghindari kebijakan.
Janganlah engkau bertahan berbaring di dalam bayangan
dan mengeluhkan kurangnya cahaya di atas kepala mu.
Bangunlah, dan melangkahlah ke luar
dan temuilah cahaya dari pengertian-pengerti an baik
yang telah mencerahkan
saudara-saudara mu
bahkan jauh sebelum kelahiran mu.
Majulah dan perbaikilah sudut pandang mu,
agar lebih mungkin bagi mu
untuk melihat masa depan yang lebih cerah.
Berdamailah dengan keadaan mu,
karena apa pun keadaan mu sekarang
adalah keadaan dari mana engkau
akan mencapai semua kecemerlangan mu.
Engkau akan membatalkan perjalanan mu
mendaki tempat-tempat yang naik,
bila engkau menolak menggunakan tanah yang rendah
sebagai pijakan awal mu.
Pencerahan adalah penerimaan yang ikhlas
tentang yang benar.
Bila engkau tidak menemukan jalan keluar
dalam kegelisahan mu,
maka berpalinglah engkau
kepada pengertian yang benar;
karena pencerahan mu
adalah penerimaan mu yang ikhlas
tentang yang benar.
Dan
bila engkau telah ikhlas dengan yang benar,
engkau akan mampu mendengar keheningan
dalam kebisingan,
dan
engkau akan melihat sinar
dalam kegelapan.
...
Bila cinta mu kepada kemuliaan
membuat mu bimbang dan bertanya
apakah engkau akan ditemukan,
dan
apakah engkau akan dicari,
dengarkanlah ini.
Engkau yang meninggikan akan ditinggikan,
engkau yang membesarkan akan dibesarkan.
Maka
bila engkau menemukan bagi saudara mu
yang belum menemukan,
engkau akan ditemukan;
bila engkau mencarikan bagi saudara mu
yang sulit mencari,
engkau akan dicari.
Bila Tuhan mu adalah keyakinan mu,
maka Tuhan mu adalah dasar dari semua keyakinan mu.
Ini aku katakan kepada mu
agar engkau mengingat
bahwa keraguan mu tidak boleh mendekati
pelemahan keyakinan mu kepada Beliau.
Demikian besar kah kesusahan mu
sehingga engkau mengecilkan nilai Tuhan mu bagi mu?
Beliau,
Tuhan mu Yang Maha Pengasih,
menunggu mu
agar engkau datang bermanja-manja kepada-Nya
meminta maaf karena keraguan mu,
mengembalikan kesadaran mu
kedalam kasih sayang Beliau.
Beliau ingin mendengar mu berjanji lagi
dengan meminjam kesungguhan
dari janji mu yang terakhir,
bahwa engkau tidak akan lupa lagi,
bahwa apa pun yang terjadi
adalah untuk kebaikan mu.
Mintalah pengertian Beliau
agar Beliau bersabar
dan tetap mencintai mu
dengan naik dan turun hati mu,
karena engkau sedang belajar
untuk selalu memperbarui iman mu.
Katakanlah bahwa engkau telah mengerti
bahwa semua upaya dan hasil mu tidak penting
bila dalam pencapaiannya
engkau menjauh dari-Nya.
Berjanjilah kepada Tuhan mu,
bahwa dalam keraguan mu yang akan datang,
engkau akan menjaga diri mu
bermanja-manja dekat dengan-Nya;
karena engkau tahu
bahwa bila Beliau berkenan
tidak ada yang tidak akan Beliau berikan
kepada mu,
meskipun apa pun,
karena
engkau adalah kekasih Tuhan.
Bila Beliau berkenan.
Seberapa jauh pun perjalanan mu,
engkau akan sampai bila engkau dekat dengan-Nya.
Seberapa sulit pun pencarian mu,
engkau akan menemukan
bila engkau mencari.
Seberapa jauh pun engkau hilang,
engkau akan dicari dan ditemukan
bila engkau mencarikan jalan
bagi saudara mu yang kehilangan jalan.
Maka bila kegelisahan datang lagi kepada mu,
sambutlah ia dengan penghormatan bagai kepada tamu
yang membutuhkan pengertian baik.
Sesungguhnya,
kegelisahan mu hanyalah kekuatan mu
yang sedang kebingungan.
Maka, damaikanlah diri mu.
Pulihkanlah jiwa mu
kepada keindahan asli mu.
Keindahan jiwa mu
adalah sumber dari semua kekuatan mu.
( Mario Teguh - Kepada Engkau Yang Sedang Gelisah )